Tol Laut Butuh Industri Pelabuhan yang Efisien
jpnn.com - JAKARTA - Dalam visi dan misinya, Joko Widodo-Jusuf Kalla berjanji membangun tol laut dan mengembangkan konsep Pendulum Nusantara. Guna mewujudkan janji tersebut, harus ada isyarat industri pelabuhan yang efisien dan berdaya saing. Pembagian peran antara BUMN, swasta dan pemerintah harus didudukan tepat pada porsinya dan tidak saling mengurangi peran masing-masing.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persain
gan Usaha Tidak Sehat, dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran adalah regulasi yang menjadi garda terciptanya industri pelabuhan yang kuat, efisien dan kompetitif.
Hal tersebut dikatakan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Erman Rajagukguk, dalam seminar Penegakan Hukum Persaingan Usaha di Industri Pelabuhan, dilaksanakan oleh Lembaga Persaingan dan Kebijakan Usaha FHUI, di Gedung Magister Manajemen UI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (19/8).
"Peranan BUMN dalam hal ini Pelindo I, II, II dan IV sangat vital di industri pelabuhan. Tugas yang diamanatkan oleh Pasal 90 ayat (3) UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, bukan sekedar peraturan kosong, tetapi lebih pada amanat Negara kepada BUMN-BUMN tersebut untuk menjamin kesejahteraan rakyat," kata Erman.
Menurut Erman, tugas penyediaan dan layanan jasa dermaga, penumpang, gudang dan bongkar muat barang adalah tugas yang konstitusional, hal ini berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 74/PUU-VIII/2010, yang menolak Permohonan Judicial Review Pasal 90 ayat (3) oleh Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI).
Dikaitkan dengan penegakan hukum persaingan usaha yang dilakukan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Pengadilan Negeri, dan Mahkamah Agung, lanjut Erman, mestinya lembaga penegak hukum tersebut, harus melindungi pelaku usaha yang efisien, tidak membedakan yang besar dengan yang kecil, atau BUMN dengan swasta. "Jadi keberpihakan penegak hukum harus ditujukan untuk mendorong tercapainya industri pelabuhan yang kompetitif," jelasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Dalam visi dan misinya, Joko Widodo-Jusuf Kalla berjanji membangun tol laut dan mengembangkan konsep Pendulum Nusantara. Guna mewujudkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Fepto Bangkit Dalam 3 Bulan Setelah Terpuruk Finansial, Ini Rahasia Suksesnya
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton
- Wamendag Beberkan Nominal Transaksi Harbolnas, Angkanya Bikin Melongo
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Dirut PAM Jaya Sebut Tarif Air Sangat Rendah Dibandingkan dengan Komoditas Lain
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK