Tol Laut Potong Rantai Distribusi
jpnn.com, SURABAYA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penerapan tol laut sebagai pengangkutan logistik kelautan bukan port-to-port atau dari pelabuhan ke pelabuhan.
Menurut pria berkacamata itu, penerapan tol laut merupakan end-to-end atau dari produsen ke konsumen.
’’Karena itu, keberadaan dasbor sebagai komunikasi teknologi informasi sangat penting. Kami meminta pemda mengaktifkan itu. Kalau itu dieksekusi, biaya bisa diturunkan. Jadi, rantai bisnisnya dipotong,’’ ujar Budi di sela seminar nasional tol laut di atas KM Dorolonda di Tanjung Perak, Senin (4/2).
Sektor yang bisa memanfaatkan secara end-to-end tersebut ialah perikanan.
Karena itu, pihaknya meminta bantuan dari pemerintah daerah untuk menentukan tiga titik sentra perikanan.
Data terkait perikanan di tiga sentra tersebut akan tercantum di dalam dasbor.
’’Tadi nelayan bilang salah satunya di Dobo (Kepulauan Aru, Maluku). Kemudian di Kupang dan Sorong. Dengan begitu, nelayan bisa mendapatkan harga yang baik. Kami akan siapkan kapal khusus dari Dobo ke Juwana (Pati, Jateng),’’ ujar Budi.
Pada tahun ini, Kemenhub juga menyiapkan 100 kapal sebagai upaya menekan disparitas harga dalam program tol laut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penerapan tol laut sebagai pengangkutan logistik kelautan bukan port-to-port atau dari pelabuhan ke pelabuhan.
- PIP Semarang Raih Penghargaan AKIP 2024
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Kemenhub 2024
- Poltekpel Banten Buka Sipencatar Non-Ikatan Dinas Diklat Pelaut Tingkat III, Buruan Daftar!
- Penyesuaian Tarif di KM 131 Ditunda, Ketua Gapasdap: Semoga Tidak Memakan Waktu Lama
- Penggunaan Rem ABS di Sepeda Motor Bisa Diatur dalam Peraturan Menteri
- Ditjen Hubdat Gelar FGD Penyusunan Pedoman Teknis Retribusi Pengendalian Lalin & Launching Pilot Project