Tol Laut Tak Maksimal, Harga Komoditas Lebih Mahal
jpnn.com, SURABAYA - Program tol laut yang dicanangkan pemerintah sejak tiga tahun lalu belum berjalan maksimal.
Buktinya, harga komoditas yang melewati jalur tol laut lebih mahal dibandingkan yang tidak melintas.
Anggota Komisi VI DPR Bambang Haryo mengatakan, saat ini, harga komoditas yang didistribusikan melalui jalur tol laut tetap mahal.
Sebab, para pedagang masih menetapkan harga sesuai dengan mekanisme pasar sebelumnya.
’’Yang menikmati untung, ya, pedagang, bukan masyarakat di daerah tujuan,’’ katanya dalam diskusi Forum Indonesia Bagian Timur Logistic & Forwarder Indonesia 2017 bertajuk Tol Laut Percepat Distribusi Barang & Jasa di Surabaya, Kamis (30/11).
Bambang juga menilai program tol laut belum bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
’’Sebelum program tol laut diterapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus tujuh persen. Namun, sekarang ekonomi Indonesia malah hanya tumbuh lima persen,’’ ujarnya.
Bahkan, Bulog sebagai lembaga pemerintah belum memanfaatkan tol laut secara maksimal.
Program tol laut yang dicanangkan pemerintah sejak tiga tahun lalu belum berjalan maksimal.
- Siap Akselerasi Investasi di Indonesia, Bank Mandiri Gelar MIF 2025
- Danantara Dinilai Mampu Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Perekonomian Indonesia 2025 Tetap Solid di Tengah Ketidakpastian Global
- Hebat, Ekonomi China Tumbuh 5,4 Persen di Penghujung 2024
- Wamen Viva Yoga: Jadikan Nias Utara Sebagai Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru
- Begini Cara Bea Cukai Dukung Perbaikan Layanan & Pertumbuhan Ekonomi Nasional