Tol Tertunda, Investor India Lirik KA Sumsel-Jambi
Segera Dikejar, Dua Tahap Pembangunan Tol
Kamis, 26 Agustus 2010 – 00:44 WIB
"Investor-investor yang melirik Indonesia saat ini memang dari Asia. Kalau Eropa, kita tahulah kondisi ekonomi mereka saat ini seperti apa (pasca krisis). Dibandingkan Vietnam dan Tingkok, memang investor lebih melirik Indonesia. Alasannya, ongkos berinvestasi di Indonesia masih berpotensi menguntungkan. Semua pihak diuntungkan. Kalau di Vietnam dan Tiongkok, sudah habis oleh ongkos saja," beber Gita pula.
Baca Juga:
Terkait rencana Reliance, memang sejauh ini belum ada penandatanganan kontrak kerjasama. Hanya saja menurut Gita lagi, kedua pihak sudah mulai mengestimasi kebutuhan dana pembangunan rel KA rute Sumsel-Jambi tersebut. Di mana hitungan kasarnya berkisar pada angka USD 4-5 miliar. Itu sudah termasuk pelabuhan dan power plant. "Hingga akhir tahun, kita masih memberi kesempatan kepada banyak investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia," kata Gita pula menambahkan.
Dalam bincang-bincang pasca berbuka puasa, Rabu (25/8) malam di kantornya, Gita menyatakan bahwa ada lima program prioritas lainnya yang saat ini dilirik investor. Lima prioritas itu ialah perluasan tol Tanjung Priok, tol Soekarno Hatta-Manggarai, tol Medan-Kuala Namu, serta pengembangan geotermal di dua lokasi. "Nilai proyeknya cukup besar. Kami optimis investor akan tertarik dengan lima prioritas ini," katanya.
Sementara, ketika ditanya soal tol Palembang-Indralaya-Betung-Jambi, Gita menegaskan bahwa hingga akhir tahun ini belum akan diajukan ke kalangan investor. "Kita fokus dulu. Memang Palembang itu pernah diusul, tapi belum ada yang berminat. Nanti baru gilirannya. Bahkan, kalau sudah gol lima proyek ini, kita beranjak ke proyek tol Bengkulu, Palu, Klaten, Flores, serta Papua," pungkasnya. (gus/ito/jpnn)
JAKARTA - Pembangunan jalan tol Indralaya-Palembang-Jambi (IPJ) masih menemui jalan buntu. Namun sementara itu, justru ada sinyal positif dari perusahaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja