Tol Terus Naik, Tetap Macet!
Pondok Aren-Ulujami Naik Paling Tinggi
Rabu, 05 Oktober 2011 – 09:14 WIB

Tol Terus Naik, Tetap Macet!
Djoko mengatakan, tol Semarang seksi A, B, C dan Ujung Pandang Tahap I dan II yang tidak mengalami kenaikan tarif untuk kendaraan golongan 1 yaitu sedan, jip, pick up, bus kecil, truk kecil dan bus sedang, termasuk jenis mobil keluarga dan kendaraan umum. Penundaaan kenaikan dua ruas tol tersebut disebabkan faktor pembulatan nilai inflasi yaitu ruas itu terbilang kecil.
Baca Juga:
Kemudian, ruas tol lainnya yang mengalami penyesuaian tarif yakni ruas tol Surabaya-Gempol (Waru-Porong) oleh PT Jasa Marga Tbk, ruas tol Palimanan-Kanci (PT Jasa Marga Tbk), ruas tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (PT Jasa Marga Tbk), ruas tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (PT Jasa Marga Tbk), ruas tol Serpong-Pondok Aren (PT BSD), ruas tol Tangerang-Merak (PT Marga Mandala Sakti), dan ruas tol Pondok Aren-Ulujami (PT Jasa Marga Tbk). ’’Ruas paling tinggi mengalami kenaikan pada ruas tol Pondok Aren-Ulujami 25 persen,’’ kata Djoko.
Dia menambahkan kenaikan tarif tol juga tidak serta merta naik meski ada inflasi. Menurut Djoko, jika ruas tol itu tidak memberikan Standar Pelayanan Minimal (SPM), Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang mengevaluasinya tidak akan menyetujui usulan kenaikan. ’’BPJT sudah mengevaluasi jauh sebelum surat keputusan diteken, awal tahun sudah evaluasi,’’ terang Djoko. SPM misalnya pelayanan terhadap keadaan darurat, CCTV-keamanan, kondisi jalan, dan marka jalan.
Tak Pengaruhi Pendapatan
JAKARTA-Tarif tol akhirnya naik juga. Meski diwarnai pro dan kontra soal kelayakan jalan tol dan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang tidak sejalan
BERITA TERKAIT
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian