Tolak APBN untuk Bantu Bakrie
Kamis, 19 April 2012 – 17:31 WIB
JAKARTA - Aksi demonstrasi yang dilakukan puluhan massa yang tergabung dalam "Suara Mangunsarkoro 26" di Gedung Wisma Bakrie 2 Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (19/4) sore ini, dengan tegas menolak politik barter dalam APBN-P 2012. Massa meminta jangan sampai kenaikan harga BBM dibarter dengan dana talangan untuk Lapindo. Sebab, Partai Golkar yang awalnya menolak kenaikan BBM tiba-tiba balik badan dan menyepakati usul dimasukkannya Pasal 7 ayat 6 a yang memungkinkan harga BBM dinaikkan jika selama enam bulan harga minyak dunia mengalami kenaikan. "Isinya jelas ketentuan yang mengizinkan pemerintah menaikan harga BBM. Di sini jelas Aburizal Bakrie menggunakan Golkar sebagai instrumen untuk mengakomodir kepentingan ekonomi-politik pribadinya dalam proses ganti rugi kerugian korban lumpur Lapindo," papar Riyan.
"Lagi lagi pemerintah akan mengucurkan dana APBN sebesar Rp.1,3 triliun untuk membayar ganti rugi korban semburan lumpur Lapindo," kata Riyan, salah satu aktivis Suara Mangunsarkoro 26 di sela sela aksinya. Dalam aksi itu, sempat terjadi saling dorong antara pendemo dengan security Wisma Bakrie 2 yang berjaga di depan pagar masuk itu.
Baca Juga:
Riyan mempersoalkan Pasal 18 UU APBN-P 2012, tentang alokasi dana yang sewaktu-watu bisa digunakan untuk menalangi para korban Lumpur Lapindo. untuk . Riyan menilai masuknya klausul itu dalam APBN-P 2012 sangat janggal.
Baca Juga:
JAKARTA - Aksi demonstrasi yang dilakukan puluhan massa yang tergabung dalam "Suara Mangunsarkoro 26" di Gedung Wisma Bakrie 2 Jalan
BERITA TERKAIT
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025