Tolak Berdiri Untuk Hakim Saat Sidang, Istri Perekrut ISIS Diadili

Sebuah sidang atas istri seorang perekrut dari kelompok Negara Islam (ISIS), yang merupakan orang pertama di New South Wales (NSW) yang didakwa karena menolak berdiri untuk hakim dalam persidangan, mendengar keterangan para saksi yang mengatakan bahwa mereka melihat perempuan tersebut tetap duduk.
Moutiaa El-Zahed, 49 tahun, menghadapi sembilan tuduhan atas keterlibatannya dalam perilaku tidak sopan di pengadilan, sebuah pelanggaran yang diberlakukan di NSW pada tahun 2016.
Ia dituduh tidak mematuhi peraturan pengadilan dan tidak bangkit berdiri saat Hakim Pengadilan Distrik NSW, Audrey Balla, masuk dan meninggalkan ruang sidang selama persidangan perdata pada bulan November dan Desember 2016.
Moutiaa El-Zahed, istri dari perekrut negara kelompok ISIS -Hamdi Alqudsi -yang telah ditahan, telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Kepolisian NSW dan Federal Australia, mengklaim bahwa ia diserang dalam penggrebekan anti-teror di rumahnya pada tahun 2014.
Dalam persidangan tersebut, pengacara Moutiaa, Clive Evatt, mengatakan kepada pengadilan, "klien saya tidak akan membela siapapun kecuali Allah".
Kasus perdata itu dibatalkan namun sembilan tuduhan atas perilaku tidak berdiri di pengadilan disidangkan oleh Hakim Carolyn Huntsman di Pengadilan Negeri Downing Centre.
Pada hari Selasa (20/2/2018), Moutiaa berdiri saat Hakim Huntsman masuk ke ruang sidang.
Jaksa penuntut David Kell menunjukkan gambar kamera sekuriti dari dalam Pengadilan Negeri selama persidangan perdata dan mengatakan bahwa orang yang mengenakan niqab hitam dengan hanya mata yang terlihat adalah Moutiaa El-Zahed.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya