Tolak Beri Layanan Ambulans, Pelayanan RSUDAM Dikecam DPRD
Sikap itu terpaksa diambil lantaran RSUDAM tidak memberikan fasilitas ambulans. Menurut Ardiansyah, awal permasalahan terjadi ketika dia mengurus administrasi kepulangan jenazah putrinya. Saat itu, kata dia, petugas mempermasalahkan perbedaan nama yang tercantum pada kartu BPJS dengan nama yang didaftarkan pada bagian pendaftaran.
’’Alasannya perbedaan nama. Di bagian pendaftaran tercatat sebagai bayi Delpasari, sedangkan pada kartu BPJS tertera Berlin Istana,” ujarnya saat ditemui di rumah duka sekitar pukul 21.30 WIB, Rabu (20/9).
Menurut Ardiansyah, petugas itu menyatakan kesalahan tersebut harus diurus ulang dan membutuhkan waktu cukup lama. Di sela-sela pembicaraan itu, ada oknum sopir ambulans sempat meminta uang untuk memperpendek urusan tersebut. Oknum itu meminta dia membayar uang sebesar Rp2 juta.
Karena merasa tidak memiliki uang sejumlah itu, Ardiansyah berinisiatif meminta istrinya turun dari ambulans. Sambil menggendong jasad sang putri, keduanya langsung menaiki salah satu angkot jurusan Rajabasa-Tanjungkarang yang melintas. (ozy/rls/wdi)
Peristiwa pilu yang menimpa Delpasari membuat kalangan DPRD Lampung prihatin.
Redaktur & Reporter : Budi
- Ini Alasan RS Muhammadiyah Bandung Putus Kontrak dengan BPJS
- Bethsaida Hospital Serang Mulai Beroperasi 2024, Terima Pasien BPJS
- Diamputasi karena Kecelakaan Kerja, Pak Eko Dapat Protese Tangan Robotik dari BPJamsostek
- Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Akan Ditanggung BPJS Kesehatan
- Pasien BPJS Tuntut Ganti Rugi Rp 2 Miliar ke RSUD Bekasi
- Khawatir Rencana BPJS Wajibkan Pasien Didaftar pakai Fingerprint Timbulkan Masalah Baru