Tolak Jepang Kuasai Inalum
Selasa, 19 Oktober 2010 – 07:49 WIB
Selain itu, laporan keuangan dicatat dalam rupiah. Hal ini makin meningkatkan eksposur terhadap mata uang yang makin memberatkan laporan laba rugi. Ini makin memberatkan bagi Inalum untuk mencatatkan laba bersih positif yang dapat dibagikan sebagai dividen kepada para pemodal, termasuk Pemerintah Indonesia.
“Fakta bahwa selama lebih dari 30 tahun perusahaan tersebut tetap dipegang top managemen yang berasal dari negara tersebut, menunjukkan kalau Negara ini masih saja dijajah oleh Jepang dengan gaya barunya. Apalagi bunga pinjaman yang dikenakan sebesar 3-4 persen itu lebih tinggi daripada bunga pinjaman di dalam negeri Jepang sendiri, yang besarnya kurang dari 1 persen. Padahal utang untuk investasi seharusnya merupakan soft loan dari pemerintah Jepang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selisih 1-2 persen ini sebenarnya memberikan keuntungan bagi pemerintah Jepang,” ucapnya. (lum)
JAKARTA -- Proses kontrak baru antara pemerintah Indonesia dengan Jepang terkait PT Inalum dihadang protes. Menyusul aksi demonstrasi Gepara (Gerakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan