Tolak Job demi Perfect House
Cathy Sharon Berfokus di Film Anyar, Wanda Nizar Meninggal Dunia
Rabu, 26 Oktober 2011 – 07:49 WIB
JAKARTA - The Perfect House, film bergenre physiological thriller besutan sutradara Affandi Abdul Rachman dan produser Vera Lasut, bakal mewarnai jagat perfilman negeri ini. Sebelum beredar, film tersebut sudah berhasil memikat khalayak pada ajang International Fantastic Film Festival di Korea Juli lalu. Pembuatan film itu diwarnai kisah totalitas para pemainnya. Plus meninggalnya salah seorang aktor.
Salah seorang pemain film itu, Wanda Nizar, tidak sempat melihat film terakhir yang dimainkannya tersebut. Pria yang juga menjadi bintang iklan perawatan kulit itu meninggal dunia pada 20 Oktober lalu. Menurut Affandi Abdul Rachman, Wanda mengidap penyakit yang sudah kronis tanpa menjelaskan penyakit itu. "Kami semua merasa kehilangan. Dia belum sempat nonton film tersebut," kata Fandi, sapaan Affandi Abdul Rachman, saat ditemui di Mazee, FX Plaza, Sudirman, Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
Wanda berperan sebagai Dwi dalam The Perfect House. Selain itu, dia bermain dalam film Pencarian Terakhir. "Kemarin, setelah press screening, kami melakukan doa bersama," ucap Fandi.
Pemain lain, yakni Cathy Sharon dan Mike Lucock, juga memiliki kesan tersendiri dengan film itu. Di film tersebut, kakak kandung Julie Estelle itu benar-benar mencurahkan waktu dan energi demi mendapatkan feel kala memerankan Julie. Mulai workshop sampai saat syuting, Cathy menolak semua pekerjaan yang masuk. Dia ingin menyelesaikan film itu saja.
JAKARTA - The Perfect House, film bergenre physiological thriller besutan sutradara Affandi Abdul Rachman dan produser Vera Lasut, bakal mewarnai
BERITA TERKAIT
- Komunikasi Belum Lancar, Tukul Arwana Harus Jalani Terapi Wicara
- Ayah Baim Wong Meninggal Dunia, Ini Lokasi dan Jadwal Pemakaman
- Kabar Duka, Ayah Baim Wong Meninggal Dunia
- Tutup Mata Sejenak, Adi Alam Mengajak Merenung
- Kebahagiaan Sule Saat Mengetahui Mahalini Hamil Anak Pertama
- Shin Tae-yong Dipecat PSSI, Atta Halilintar: Terima Kasih Coach