Tolak Larangan Pesta Malam, Warga Karang Anyar Blokir Jalan Lintas Sumatera, Begini Jadinya
jpnn.com, MURATARA - Warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Muratara, Sumatera Selatan, melakukan pemblokiran Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Senin (17/5), sekitar pukul 18.00 WIB.
Pemblokiran jalan dengan cara membakar ban bekas di tengah jalan tersebut adalah bentuk penolakan warga setempat atas penerapan Perda pelarangan pesta malam.
Aksi pemblokiran yang terjadi di Desa Karang Anyar, itu pun menyebabkan kemacetan sepanjang 500 meter.
Edi warga Desa Karang Anyar mengatakan Perda yang dibentuk pemerintah setempat dianggap tidak pro dengan situasi di tengah masyarakat. Pasalnya, banyak kelompok persatuan masyarakat yang sudah lama terbentuk.
“Tiap pesta masyarakat menyumbang, kalau pesta ditiadakan bagaimana warga yang sudah lama patungan. Kami berharap, sebelum diterapkan Perda itu disosialisasi dan diterapkan bertahap,” ujarnya.
Dia mengaku, pesta malam sudah menjadi tradisi warga. Bahkan banyak budaya yang berkembang dan masih dilestarikan warga.
Jafarin tokoh masyarakat Desa Karang anyar menuturkan, aksi pemortalan jalan nasional itu awalnya sudah di mediasi perangkat desa maupun tokoh masyarakat setempat.
Karena sebelumnya ada warga yang ingin menggelar hajatan, namun dilarang Pemdes menggunakan musik orgen tunggal.
Warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Muratara, Sumatera Selatan, melakukan pemblokiran Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Senin (17/5), sekitar pukul 18.00 WIB.
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- Video Narapidana di OI Diduga Berpesta Narkoba di Sel Viral, Ini Kata Kadivpas
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Sanksi Pidana Menanti Kades & Lurah yang Melanggar Netralitas di Pilkada 2024
- Eddy Santana-Riezky Aprilia Dorong Pemerataan Pembangunan di Sumsel