Tolak Madrasah Diniyah jadi Ekskul sejajar Futsal atau Musik

Tolak Madrasah Diniyah jadi Ekskul sejajar Futsal atau Musik
Bu Guru dan siswa di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Dia berharap tidak tergesa-gesa menyimpulkan bahwa ketika dibuka secara bebas, anak-anak lebih memilih ekstrakurikuler olahraga, musik, atau sejenisnya ketimbang madin.

’’Tetapi kalau anak itu bakatnya ada di seni. Terus seminggu full ikut madin saja, kan tidak seperti itu,’’ kata dia.

Arie sendiri mengaku belum menerima draft Perpres PPK. Dia berharap segera ada titik temu lintas kementerian. Sehingga bisa segera disahkan oleh Presiden Joko Widodo.

Penolakan PBNU terhadap Permendikbud 23/2017 tentang Hari Sekolah sudah disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengungkapkan setidaknya sudah dua kali dia menyampaikan keberatan itu langsung kepada Jokowi.

”Saya sudah dua kali ngomong ke beliau (Jokowi, Red). Mudah-mudahan bisa segera dicabut Permendikbud ini,” ujar KH Said di kantor PBNU, Kamis (10/8) malam.

PBNU sejauh ini menjadi pihak yang paling keras menentang Permendikbud yang dikeluarkan Mendikbud Muhadjir Effendy. Alasan utamanya, kebijakan lima hari sekolah sampai sore itu akan mengurangi kesempatan siswa untuk belajar di madrasah diniah (madin).

Padahal, di madin selama ini anak itu diajari pelajaran agama, pembentukan karakter, hingga menghormati guru.

Kebijakan sekolah lima hari juga alot di internal pemerintah. Pada 9 Agustus lalu sudah keluar rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News