Tolak Match Fixing, RANS PIK Basketball Manjakan Anggota Tim

jpnn.com, JAKARTA - Tim basket milik Raffi Ahmad RANS PIK Basketball penuhi semua kebutuhan pemain dan ofisial untuk mencegah terjadinya match fixing atau pengaturan skor.
Kasus match fixing terjadi sebelum bergulirnya IBL 2022 dengan melibatkan satu pemain Bali United dan lima penggawa Pacific Caesar.
Untuk mencegah kejadian serupa, RANS PIK telah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan anggota tim, baik itu pemain maupun ofisial.
Hal itu disampaikan langsung oleh asisten pelatih RANS PIK Basketball, Abizarlt Hasiholan.
Asisten pelatih tim basket DKI Jakarta pada PON Papua XX 2021 itu menyebut seluruh anggota tim RANS PIK dimanjakan dari segi finansial hingga kebutuhan mendasar mereka terpenuhi.
"Kami di sini menolak adanya match fixing karena itu mencederai sportivitas. Kami berharap seluruh pemain menyadari hal itu merupakan sebuah kesalahan," ungkap pria yang karib disapa Jali itu.
Senada dengan coach Jali, pemain RANS PIK David Liberty Nuban juga menolak adanya match fixing di tubuh basket nasional.
Dia mengaku beruntung bisa bergabung RANS PIK karena semua kebutuhannya terpenuhi.
Tim basket milik Raffi Ahmad RANS PIK Basketball penuhi semua kebutuhan tim dan ofisial untuk mencegah terjadinya match fixing.
- Wendi Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit, Raffi Ahmad Sampaikan Sebuah Pesan
- Hangtuah Jakarta Tunjuk Presiden Klub Baru seusai 2 Bos Terjerat Skandal Korupsi Pertamina
- Setelah Bungkam Bali United, Pelita Jaya Hadapi Jadwal Padat
- IBL 2025: Cedera di Tengah Musim, Devondrick Walker Tak Berjodoh dengan Hornbills
- Prawira Bandung Coba Tetap Bugar di Tengah Jadwal Padat Selama Ramadan
- Kesatria Bengawan Solo Rekrut Milos Pejic untuk Mewujudkan Target Juara IBL 2025