Tolak Panglima TNI Sama Dengan Remehkan NKRI
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah kalangan menyoroti penolakan terhadap Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo saat berangkat ke Amerika.
Salah satunya adalah aktivis 98 yang tergabung dalam Front Eksponen 98.
Menurut Agung, salah satu aktivis, penolakan itu benar-benar membingungkan publik terutama masyarakat Indonesia.
Pasalnya keberangkatan Jenderal Gatot tersebut berdasarkan undangan petinggi militer Amerika yaitu Jendral Joseph F. Dufort jr. Sehingga aneh jika ada penolakan dari Negeri Paman Sam tersebut.
"Apa maksudnya ini militer sana undang ke sini?. Para petinggi di negara masing-masing pula, terus dibatalkan karena ada penolakan dari sana," kata aktivis 98 yang tergabung dalam Front Eksponen 98, Agung kepada wartawan, Minggu (22/10).
Dia menegaskan, pemerintahan RI harus mengambil sikap demi kedaulatan agar tidak direndahkan seperti ini.
Apalagi yang ditolak adalah seorang Panglima TNI.
"Sudah rendah sekali ya negara kita ini sampai diperlakukan seperti ini. Ini sama dengan meremehkan Kedaulatan NKRI, Keterlaluan!" imbuh.
Pejabat Indonesia lainnya diminta tidak menghadiri undangan AS sampai ada penjelasan resmi
- Fadli: Jangan Lihat Siapa Panglima TNI, Tapi Institusinya
- Amerika Klaim Panglima Memilih Tidak Berangkat
- AS Tangkal Panglima, PKS: Minta Maaf Saja Tidak Cukup
- Mayor Jenderal Wuryanto: Kami Tunggu Penjelasan AS
- AS Harus Beri Penjelasan Resmi Soal Penolakan Pada Gatot
- Indonesia Tunggu Penjelasan AS soal Red Notice Panglima TNI