Tolak Pasien, Kepala Puskesmas Dicopot
Kamis, 23 Mei 2013 – 10:07 WIB
Hal itu diungkapkan Nila, warga Jl. P. Morotai, Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Wayhalim, Bandarlampung. Wanita berusia 33 tahun ini kemudian pada Selasa (21/5) datang ke Pemkot Bandarlampung untuk mengadukan ulah manajemen PRI Kedaton.
’’Saya mau mengobati anak saya, katanya tidak bisa. Alasannya, manajemen puskesmas sedang rapat. Padahal, gigi anak saya sudah sakit dan membutuhkan pengobatan. Berhubung ditolak, makanya saya tidak jadi berobat di sana,” kata Nila di ruang Humas Pemkot Bandarlampung, Selasa.
Karenanya, ia menyesalkan tindakan manajemen puskesmas lantaran jam kerja PRI itu 24 jam. ’’Seharusnya mereka lebih mementingkan pasien daripada rapat. Masak gara-gara rapat, pelayanan terganggu. Ini kan sudah nggak benar,” tukasnya.
Menurut dia, di loket pendaftaran pasien dan loket pelayanan lainnya juga sudah tidak ada petugas saat datang ke puskesmas tersebut. ’’Masak pukul 12.00, pelayanannya sudah tutup,” sesalnya. (vie/p4/c1/whk)
BANDARLAMPUNG – Tindakan tegas diambil Wali Kota Bandarlampung Drs. Hi. Herman H.N., M.M. Dia mencopot Kepala Puskesmas Rawat Inap (PRI) Kedaton
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap I Kota Bengkulu Ditunda, Achrawi Beri Penjelasan
- Penerbangan Internasional di Bandara SMB II Palembang Akan Kembali Dibuka
- Kelulusan 3 Peserta PPPK 2024 Dibatalkan, Ini Sebabnya
- Diduga Hipotermia, Pendaki Asal Bengkulu Meninggal di Puncak Gunung Dempo
- Diduga Hipotermia, Seorang Pendaki Tewas di Gunung Dempo
- BPS: Kota Sukabumi Inflasi Tertinggi di Jawa Barat