Tolak Pengungsi Etnis Rohingya, Warga Aceh Barat Gelar Demo
jpnn.com, MEULABOH - Warga Desa Suak Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat menggelar aksi unjuk rasa di lokasi penampungan etnis Rohingya di Kompleks Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) setempat, Selasa sore.
“Kami mau pengungsi Rohingya dipindah dari desa kami,” kata M Nasir, salah satu warga Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat kepada wartawan di Meulaboh, Selasa.
Menurutnya, aksi unjuk rasa yang mereka lakukan karena masyarakat merasa tidak nyaman dengan kehadiran pengungsi Rohingya di desanya.
Belum lagi dengan pengalaman yang selama ini terjadi di sejumlah daerah di Aceh yang menampung Rohingya, kata Nasir justru banyak pengungsi yang melarikan diri dari kamp pengungsian.
Selain itu, kehadiran masyarakat untuk melakukan aksi unjuk rasa karena menagih janji Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, yang sebelumnya meminta waktu selama lima hari untuk menempatkan pengungsi Rohingya di desa mereka.
Namun, hingga hari keenam, puluhan pengungsi etnis Rohingya masih berada di desa mereka, sehingga masyarakat melakukan aksi protes dengan menggelar unjuk rasa.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat, yang juga Teuku Samsul Alam yang juga Penanggungjawab 2 Pengungsi Rohingya meminta kepada warga agar bersabar.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini sedang melakukan komunikasi dengan Pemerintah Aceh dan pihak terkait penanganan Rohingya.
Warga menggelar aksi unjuk rasa di lokasi penampungan etnis Rohingya di Kompleks Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Aceh Barat.
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- UMKM Binaan BSI Tembus Pasar Global, Dapat Order Puluhan Ton
- Pembakar Alat Berat Perusahaan Sawit di Nagan Raya Ditangkap, Pelaku Ternyata Mantan Sekuriti
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Mahasiswa Bernama Dhiyaul