Tolak Permintaan Kenaikan KJP

Tolak Permintaan Kenaikan KJP
Tolak Permintaan Kenaikan KJP

JAKPUS - Harapan agar anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk siswa SMA ditambah ternyata bertepuk sebelah tangan. Kemarin Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan bahwa pemprov tidak akan menambah dana bantuan tersebut. Siswa SMA tetap menerima KJP Rp 240 ribu per bulan. ''Segitu saja banyak yang nyolong, apalagi kalau ditambah,'' ujar Ahok saat dikonfirmasi setelah memberikan sambutan dalam seminar di Kuningan, kemarin. 

Pernyataan tersebut merupakan ungkapan kekecewaan Ahok saat melihat dana KJP yang diselewengkan oknum sekolah maupun dinas pendidikan (dispendik). Menurut dia, sebelum dana KJP dinaikkan, dispendik harus mengecek data penerima KJP. Sebab, diduga, penyaluran KJP tidak tepat sasaran. 

Ahok menerima laporan bahwa sebagian penerima KJP ternyata memiliki smartphone, rumah, dan kendaraan yang bagus. Padahal, dana tersebut sejatinya diperuntukkan bagi siswa miskin. Ahok tidak ingin ketidakberesan itu muncul lagi saat pembagian KJP pada pertengahan April. ''Kalau sudah bener, baru kami naikkan anggarannya,'' ujarnya.

Meski demikian, Ahok menyadari bahwa besaran dana KJP saat ini tidak cukup bagi siswa SMA. Sebab, selain memenuhi kebutuhan sekolah seperti buku, seragam, dan alat perlengkapan lain, siswa membutuhkan dana untuk ongkos menuju sekolah. ''Belum lagi untuk makannya,'' ucapnya. 

JAKPUS - Harapan agar anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk siswa SMA ditambah ternyata bertepuk sebelah tangan. Kemarin Wakil Gubernur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News