Tolak Permintaan Ukraina, Belanda Ternyata Kecanduan Produk Rusia

jpnn.com, AMSTERDAM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (31/3) mendesak Belanda agar menghentikan semua perdagangan dengan Rusia.
Selain itu, Zelensky meminta senjata tambahan bagi negaranya.
Zelensky berbicara kepada parlemen Belanda melalui tautan video dan mengatakan bahwa Rusia mendanai perang dari hasil pendapatan migas dan oleh sebab itu Belanda harus menyetop perdagangan dengan Rusia.
Menurut Zelensky, Rusia tidak mengobarkan perang yang adil. Ia juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab akan diseret ke persidangan di Den Haag.
Namun, perdana menteri Belanda mengatakan negaranya tidak akan memboikot energi Rusia.
Mark Rutte mengatakan kepada saluran penyiaran umum Belanda NOS bahwa paket sanksi dari mereka terhadap Rusia "belum pernah terjadi sebelumnya."
"Namun penting juga agar kami dapat terus meluluhkan orang-orang kami dan agar industri utama kami terus beroperasi. Belanda berniat untuk tidak bergantung lagi pada gas Rusia segera mungkin, namun mustahil dalam jangka waktu dekat ini. Kami mesti mempertimbangkan semua kepentingan," ucapnya.
Merujuk pada tuntutan Ukraina tentang keanggotaan Uni Eropa jalur cepat, Rutte menyebutnya mustahil.
Perang antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari telah menyulut amarah dunia, termasuk Belanda
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Soal Riset OCCRP, Prabowo Diminta Layangkan Nota Protes ke Pemerintah Belanda
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia