Tolak Pesawat Militer Amerika Masuk, Presiden Meksiko Singgung soal Ketundukan
jpnn.com, MEXICO CITY - Presiden Meksiko mengungkapkan, Rabu (3/5), bahwa pemerintahnya menolak masuknya pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang bermaksud terbang di atas wilayah Meksiko untuk mencari balon mata-mata yang diduga dari Asia.
"Mereka dari Pentagon meminta izin karena mereka ingin terbang di atas wilayah udara kami dengan pesawat dan drone berteknologi militer tinggi karena mereka telah mendeteksi balon yang datang dari Hawaii dan akan terbang melewati Meksiko, dan mereka meyakinkan bahwa balon tersebut datang dari Asia," kata Andres Manuel Lopez Obrador dalam konferensi pers.
"Jawabannya adalah tidak. Kami tidak mengizinkan drone dan pesawat itu memasuki wilayah udara kami," katanya.
Menurut intelijen AS, balon itu terbang di ketinggian 35.000 kaki, 5.000 kaki di atas lalu lintas udara komersial, dan akan masuk ke kota Manzanillo di pantai barat Meksiko pada pukul 3:00 waktu setempat.
Lopez Obrador mengatakan otoritas penerbangan Meksiko tidak mendeteksi balon dan Pemerintah AS tidak memberikan informasi tambahan atau mengkonfirmasi statusnya.
Ia mengatakan bahwa hubungan antara Meksiko dan AS mengandalkan kerja sama, bukan "subordinasi" atau "ketundukan," yang membuat pemerintahnya menolak akses ke pesawat tetangganya.
Lopez Obrador mengungkapkan informasi tersebut saat pertanyaan dalam konferensi pers mengenai dugaan mata-mata oleh AS terhadap Menteri Pertahanan Meksiko.
Pada 18 April, Lopez Obrador menuduh Pentagon melakukan spionase terhadap pemerintahannya setelah dokumen intelijen AS dirilis bulan lalu yang melaporkan gesekan antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut Meksiko atas peningkatan kekuatan militer.
Presiden Lopez Obrador mengungkapkan bahwa pemerintahnya menolak masuknya pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang bermaksud terbang di atas wilayah Meksiko
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer