Tolak Politik Upah Murah
Minggu, 08 September 2013 – 21:08 WIB
JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menentang kebijakan politik yang memiskinkan kaum buruh dan pekerja di Indonesia. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu menolak politik upah murah.
“Mendesak dihapuskannya praktek tenaga kerja outsourcing (alih daya) dan kontrak yang bertentangan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan dan menolak politik upah murah,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membacakan rekomendasi Rapat Kerja Nasional III PDI Perjuangan di Ancol, Minggu (8/9).
Fraksi PDI Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat ditugaskan untuk memperjuangkan UU Sistem Pengupahan, yang antara lain mempertimbangkan upah survei berdasarkan komponen hidup layak dan memperkecil struktur kesenjangan penggajian antara upah tertinggi dan terendah serta kondisi setempat.
Selain itu, menugaskan pemerintah daerah dari PDIP agar terlibat aktif dalam penentuan upah sesuai dengan garis kebijakan partai serta menginisiasi lahirnya kebijakan yang melindungi industri dalam negeri di wilayahnya masing-masing. “Seperti penghapusan pungli, kemudahan dan penyerderhankan perizinan dan penyiapan infrastruktur industri,” beber Puan.
JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menentang kebijakan politik yang memiskinkan kaum buruh dan pekerja di Indonesia. Partai yang
BERITA TERKAIT
- Belajar dari 20 Kampus Dunia, Rahmat Bastian Bawa 10 Kiat Optimalisasi ILUNI FHUI
- Siapa Oknum R Diduga Perantara Suap Vonis Bebas Ronald Tannur? MA Mau Usut
- 2.426 Peserta Lulus SKD CPNS BPKP dan Berhak Mengikuti SKB
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Fakta Baru, Zarof Ricar Bertemu Hakim Agung Soesilo Bahas Ronald Tannur, Ini yang Terjadi
- Zarof Ricar Belum Menyerahkan Uang ke Majelis Kasasi Ronald Tannur, Tetapi 1 Hakim Pernah Ditemui