Tolak Proporsional Tertutup, Syarief Hasan: Rakyat yang Harus Menentukan

Dia menyebut, sistem proporsional tertutup juga akan memunculkan praktik oligarki.
Menurut dia, proporsional tertutup hanya akan menguatkan oligarki kekuasaan.
Sebab, penentu siapa yang akan terpilih menjadi legislator diserahkan kepada partai politik.
"Bukan tidak percaya, tetapi akan bermunculan orang yang bukan pilihan masyarakat di parlemen nantinya jika sistem proporsional tertutup yang diterapkan.", ujarnya.
Syarief Hasan juga mendesak Ketua KPU RI untuk meminta maaf dan tidak ikut-ikutan berpolitik praktis.
Seban, kata dia KPU merupakan lembaga yang ditunjuk untuk menjadi penyelenggara Pemilu, maka KPU harus fokus pada proses penyelenggaraan Pemilu.
"Jangan jadikan KPU sebagai alat politik praktis dengan menghadirkan narasi yang mengganggu demokrasi dan cenderung ingin menumbuhkan oligarki di parlemen. Itu bukan tugas KPU RI," jelasnya.
Senior Partai Demokrat ini juga berharap masyarakat semakin tercerahkan menjelang Pemilu 2024.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menolak pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia yang mengangkat wacana sistem proporsional tertutup.
- Febri Sebut Tak Ada Saksi yang Bilang Uang Suap Berasal dari Hasto
- Perkuat Diplomasi Kebangsaan RI Hadapi Geo-Ekonomi, Ibas Mendorong Kolaborasi ASEAN Plus
- AS Kritik QRIS-GPN, Marwan Demokrat Minta Pemerintah Berdiri Tegak pada Kedaulatan Digital
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Kantor KPU Buru Sengaja Dibakar, Motif Pelaku Tak Disangka