Tolak Referendum dan Pengibaran Bendera OPM
Sabtu, 24 Desember 2011 – 15:38 WIB
JAKARTA – Gagasan pengembalian nama Papua menjadi Irian terus digaungkan tokoh wanita pertama yang menginjakan kaki di tanah Cendrawasih, Herlina Kasim. Penamaan Papua dinilai ahistoris karena bernuansa koloni atau penjajah, yang ketika itu dilakukan oleh Belanda di tanah Irian. ”Jangan ahistoris dengan semangat Perebutan Kembali Irian Barat ke Bumi Pertiwi. Bangsa Indonesia melalui Presiden Yudhoyono (SBY) harus berani mengambil keputusan untuk mengembalikan nama Papua menjadi Irian. Itu jika bangsa ini masih menghargai jasa-jasa para pejuang dan pahlawan yang telah gugur,” katanya, di Jakarta, Jumat (23/12).
Menurut wanita yang mendapat penghargaan ”Pending Emas” di usia 21 tahun oleh Presiden RI pertama Soekarno ini, tidak ada lagi alasan untuk tetap menggunakan kata Papua.
Baca Juga:
Menurut dia, pemberian nama Irian bukan semata nama, tapi semangat perjuangan kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Untuk menegaskan sikap tersebut, wanita yang kini berusia 72 tahun ini bersama Lembaga Studi Strategi Budaya Nusantara (LSSBN) dan Satuan Pemuda dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) akan menggelar serangkaian acara terkait misi yang diperjuangkan tersebut.
Baca Juga:
Salah satunya adalah pameran foto Trikora ”Irian Barat Tetap Merah Putih”. Pameran akan dihelat mulai 1 hingga 3 Mei 2012 di Jakarta. Pameran foto merupakan bentuk sikap kaum muda yang menginginkan bangsanya tidak tercerabut dari akar sejarah.
JAKARTA – Gagasan pengembalian nama Papua menjadi Irian terus digaungkan tokoh wanita pertama yang menginjakan kaki di tanah Cendrawasih, Herlina
BERITA TERKAIT
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Di Kepemimpinan Said Saleh Alwaini, APJATI Siap Menyongsong Indonesia Emas
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi
- Ramalan Cuaca Hari Ini, Sebagian Wilayah Ini Berpotensi Hujan & Petir
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 26 November: Hujan Ringan di Sebagian Besar Indonesia
- Dirut ASDP Tinjau Pelabuhan Merak-Bakauheni Demi Layanan Prima Menjelang Nataru