Tolak Wacana Seleksi Ulang Ketua KPK
Kamis, 07 Mei 2009 – 19:15 WIB
JAKARTA-Dengan beberapa alasan, Indonesia Corruption Watch (ICW) menolak seleksi ulang ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pascapenahanan Antasari Azhar. Febri Diansyah, peneliti hukum ICW, menegaskan, alasan yang menguatkan penolakan seleksi ulang tersebut, antara lain, berdasarkan perundangan yang ada, tidak terjadi kekosongan pemimpin seperti yang diutarakan DPR. "Terkait dengan proses seleksi, saat ini berkembang tiga wacana besar. Pertama, percepatan seleksi untuk pengganti Antasari selaku Ketua KPK. Kedua, upaya memangkas proses seleksi tidak lagi melalui panitia seleksi yang dibentuk pemerintah namun DPR dapat langsung memilih pimpinan berdasarkan peringkat saat fit and propert test di Komisi III DPR. Ketiga, karena posisi Antasari dinilai mewakili unsur kejaksaan maka penggantinya juga harus dari kejaksaaan," paparnya.
Baca Juga:
Idealnya, pimpinan KPK dipilih tidak mewakili atau harus berasal dari institusi tertentu. Munculnya ide atau wacana bahwa pengganti Antasari harus orang kejaksaan adalah ide yang keliru. Penjelasan UU KPK jelas menyebutkan bahwa pimpinan KPK terdiri dari unsur pemerintah dan masyarakat. Unsur pemerintah tidak dapat dipersempit dengan hanya dengan institusi kejaksaan.
Baca Juga:
Dengan dasar bahwa institusi KPK adalah bersifat independent maka orang-orang yang terpilih bukan mewakili kepentingan pemerintah. Oleh karenanya mekanisme seleksi - jikapun dilakukan tetap harus mendasarkan aturan dalam UU KPK membuka peluang masuknya calon dari unsur masyarakat maupun pemerintah.(lev)
JAKARTA-Dengan beberapa alasan, Indonesia Corruption Watch (ICW) menolak seleksi ulang ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pascapenahanan Antasari
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Masih Terima Endorsement Meski Sudah Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Kan Enggak Ada Larangannya
- Anak Muda Indonesia Pendiri Desa Bumi Jadi Pembicara di Diskusi PBB
- Masyarakat Bersatu dalam Doa, Dukung Kepemimpinan Lucianty-Syaparuddin untuk Muba Sejahtera