Toleransi Jakarta Disebut Buruk, Anies Tidak Percaya
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau buru-buru percaya hasil studi Setara Institute yang menyebut tingkat toleransi ibu kota masuk jajaran paling rendah. Menurutnya, validitas studi tersebut harus diuji terlebih dahulu.
Anies mengaku belum membaca hasil studi tersebut. Namun, dia minta Setara Institute agar mempublikasikan hasil penelitiannya lengkap dengan daftar pertanyaan yang digunakan.
"Saya ingin baca nanti studinya, studi apapun kita harus baca supaya kita mengetahui. Dan saya menganjurkan pada Setara untuk mengumumkan daftar pertanyaannya pada publik, seluruh kuesionernya," jelas Anies di Kemang, Jakarta, Sabtu (8/12).
Jika hasil studi Setara Institute sudah diumumkan ke publik, Anies akan mengundang banyak ahli dari berbagai bidang untuk menguji kebenaran penelitian tersebut.
"Saya mengundang kepada para ahli statistik, ahli pengukuran ilmu sosial untuk me-review instrumennya. Memastikan bahwa validitas, reliabilitas instrumen itu valid," paparnya.
Penelitian Setara Institute terhadap 94 kota administratif di Indonesia menempatkan DKI Jakarta dalam urutan pertama sebagai kota paling tidak toleran.
Menurut Ketua Setara Institute Hendardi, sulit membuat Jakarta menjadi kota yang toleran karena memiliki hambatan tertentu. (wah/rmol)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau buru-buru percaya hasil studi Setara Institute soal tingkat toleransi ibu kota yang masuk jajaran paling rendah
Redaktur & Reporter : Adil
- GPII Keluarkan Seruan Jelang Natal dan Tahun Baru 2025
- Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dicopot dari Jabatan Imbas Dugaan Kasus Korupsi
- Terowongan Silaturahim Diresmikan, Simbol Toleransi Umat Beragama
- Perkuat Toleransi di Indonesia, SETARA Institute Luncurkan Rencana Aksi Daerah
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count