Tolong, Ada 30 Pekerja Migran Indonesia Merana di Arab Saudi

Namun, Rinto tetap berharap proses pemulangannya bersama rekan lain bisa berlangsung cepat. Kemudian, pemerintah juga mengurus persoalan gaji yang belum terbayarkan pihak restoran.
"Jadi, untuk menanyakan hak kami yakni gaji dan kelanjutan kontrak kerja kami. Sebab kami masih digantung oleh perusahaan," beber dia.
Lebih lanjut, Rinto bercerita, dirinya belum lama bekerja di Arab Suadi. Dia bersama rekannya baru bekerja di restoran selama 18 hari dari tanggal 7 hingga 23 Maret 2020.
Namun, pekerjaannya bersama rekan lain terhenti pada 24 Maret. Restoran ditutup setelah Kerajaan Arab Saudi memberlakukan lockdown.
"Total PMI dari Indonesia yang bekerja di restoran sebanyak 30 orang dengan berbagai posisi. Sampai saat ini restoran Al-safy belum buka dikarenakan ada berbagai peraturan dari Kerajaan Saudi," timpal Rinto.
Sementara itu, pemerintah Indonesia belum bisa menjawab soal permintaan pemulangan 30 PMI di Arab Saudi itu.
Pemerintah, melalui KBRI di Riyadh sedang mencari tahu informasi lengkap sebelum membuat kebijakan atas nasib 30 PMI itu.
"Saya juga baru diinfokan dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah memintakan KBRI di Riyadh untuk mencari informasi yang lebih lengkap," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Rabu.
Pemerintah Indonesia belum bisa menjawab soal permintaan pemulangan 30 PMI di Arab Saudi itu.
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Untuk Perkuat Perlindungan Pekerja Migran
- Pemerintah Diminta Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah
- Satu PMI Ditemukan Tewas Penuh Luka di Kamboja, Menteri P2MI Bilang Begini