Tolong Bantu Perantau yang Tak Mudik, Jangan Tanya Apa Suku dan Agamanya

"Yang utama itu diberikan insentif dan dijamin hidupnya. Maka sekarang saya dorong terus, ayo didata mereka-mereka yang tidak mudik. Jangan lihat KTP-nya mana, agamanya mana, sukunya apa. Semua harus dibantu dan dijamin," ucapnya.
Menurut Ganjar, banyak warga Jateng di perantauan khususnya Jabodetabek yang mengeluh belum terdata dan belum mendapatkan bantuan.
Mereka sudah memutuskan untuk tidak pulang, tetapi mengeluh karena nasibnya tidak menentu.
"Banyak pertanyaan kepada saya, pak saya oke tidak pulang, tapi yang ngasih makan saya siapa?. Saya buruh harian, tukang ojek online, pedagang yang dapat uang sehari habis untuk kebutuhan sehari. Kalau mereka semua ini didata, dikasih insentif, maka urusan ini bisa selesai," tambahnya.
Untuk itu, Ganjar meminta agar pemerintah benar-benar memerhatikan nasib para perantau yang tidak boleh mudik tersebut.
Apabila memang dibutuhkan gotong royong dari berbagai daerah, Jawa Tengah siap membantu.
"Kami siap kalau memang butuh gotong royong. Ayo rapat soal gotong royong itu dan kita eksekusi bersama," tegasnya.
Terkait pendataan, sampai saat ini lanjut Ganjar masih banyak warganya di Jabodetabek yang mengaku belum terdata.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah membantu para perantau yang tidak mudik tanpa dibeda-bedakan.
- Arus Balik Lebaran 2025, 180.722 Kendaraan Melintas di Tol JTTS
- Wali Kota Farhan Prediksi Perantau ke Bandung Tak Sampai 5.000 Orang
- Polda Jateng: Lonjakan Arus H+1 hingga H+3 Jadi Anomali Mudik Lebaran 2025
- Rest Area Penuh saat Arus Mudik Lebaran, Begini Cara Mengatasinya
- 8 Orang Meninggal Dunia Akibat Laka Lantas Selama Arus Mudik Lebaran di Aceh
- Contraflow dari KM 36 Hingga KM 70 Tol Jakarta-Cikampek