Tolong Behenti Kutuk Para Penderita HIV/AIDS
Sebab, hal tersebut hanya akan memperparah penderita. ''Penderita bukan untuk dikutuk, tapi harus dirangkul dan diajak agar mereka diberdaya,'' ujar Alit.
Dalam acara bertajuk Stop Stigma Negatif HIV/AIDS itu, dr Erwin Astha Triyono SpPD, dokter yang sudah lama melintang dalam penanganan HIV/AIDS, menjelaskan bahwa untuk menurunkan angka penderita penyakit seksual tersebut, butuh bantuan dan kerja sama semua pihak.
Baik dalam pencegahan, penanganan, maupun dalam gerakan penyadarannya. ''Pengidap penyakit ini adalah usia produktif. Maka, remaja, pelajar dan mahasiswa itulah yang digerakkan. Yang awalnya menjadi objek sosialisasi harus menjadi subjek,'' tegasnya.
BACA JUGA : Tiap Bulan 50 Penderita AIDS Baru Masuk Rumah Sakit
Kepala Puskesmas Sememi di Benowo dr Lolita Riamawati menambahkan, sosialisasi perlu digalakkan secara rutin.
Terlebih, kawasan itu memiliki sejarah bersentuhan langsung dengan keberadaan lokalisasi seks komersial.
Meski sekarang sudah ditutup, penderitanya masih ada. ''Penderitanya kami beri jaminan hidup berkualitas dan berdaya. Masyarakat kami ajak untuk sadar kesehatan serta mahasiswa kami ajak terlibat aktif,'' tuturnya. (his/c13/tia/jpnn)
Penanganan HIV/AIDS memang tidak cukup dengan melakukan pengobatan dan keterlibatan dokter kesehatan saja.
Redaktur & Reporter : Natalia
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Hasil Survei, Pria Lebih Tertarik Pakai Kondom Tipis Tanpa Tip, Okamoto Solusinya
- Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV
- Satgas MTF TNI Konga XVIII-O UNIFIL Terima Pembekalan dari UN Counselor
- Saga Ajak Ratusan Nelayan Makin Peduli pada Kesehatan lewat Penyuluhan
- Lestari Moerdijat Ajak Semua Pihak Dorong Pemenuhan Hak Perempuan di Lingkar HIV