Tolong! Daerah Ini Kekurangan Tenaga Medis, Siapa Berminat?
jpnn.com, BOGOR - Jumlah tenaga medis di Kota Bogor tidak seimbang dengan kasus yang ditangani. Padahal kota ini sebagai zona merah Corona (Covid-19).
Data kasus Covid-19 Kota Bogor hingga Minggu (5/4), tercatat 881 kasus. Dengan perincian, 763 orang dengan status dalam pemantauan (ODP), 77 pasien dalam pegawasan (PDP) dan 41 orang dengan status positif.
Dari ratusan kasus itu, 24 orang dinyatakan meninggal dunia. Tujuh di antaranya positif corona sementara 17 orang lainnya berstatus PDP.
“Kalau merujuk data ini kami sangat kekurangan dokter dan tenaga perawat,” ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dilansir Radar Bogor.
Pemkot Bogor membutuhkan tambahan 19 dokter, 8 perawat ICU dan 29 orang perawat umum. Jika ditotal, kini masih kekurangan 56 tenaga medis tambahan.
“Kami sudah mengajukan 56 relawan tenaga medis kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pengajuan itu tertuang dalam surat permohonan bantuan tenaga relawan medis yang dikeluarkan dengan nomor 446/232-umum,” beber Dedie.
Para tenaga medis ini, harus memenuhi persyaratan khusus di antaranya mendapat persetujuan orang tua atau suami/istri. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan bersedia ditempatkan di fasilitas kesehatan Covid-19 selama 28 hari.
Dedie menyebut dalam permohonan itu, IDI Kota Bogor memberikan tiga syarat tersebut untuk tenaga medis yang ingin menjadi relawan.
Sebagai zona merah Corona, jumlah tenaga medis di Kota Bogor tidak seimbang dengan kasus yang ditangani.
- Mantap! Daerah Ini Bahas Ranperda Perlindungan Guru
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Wakil Rakyat Bilang Penerimaan PPPK 2024 dan Penghapusan Honorer jadi Dilema