Tolong Jangan Ada yang Melindungi Anak Kiai Ini, Perbuatannya Bikin Malu Pesantren
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Luqman Hakim meminta pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah Ploso, Jombang bersikap kooperatif dari aksi polisi yang berencana menjemput paksa buron kasus pencabulan santriwati, MSAT (42) pada Kamis (7/7).
Luqman menilai perbuatan MSAT telah melukai nama baik pesantren.
"Tidak menghalang-halangi upaya penegakan hukum dan dengan proaktif menyerahkan MSAT kepada Polres Jombang atau Polda Jawa Timur," kata dia melalui keterangan persnya, Kamis.
Anggota Fraksi PKB itu juga menyarankan MSAT agar menyerahkan diri kepada polisi. Sebab, upaya melawan dan menjadikan pesantren sebagai tameng perlindungan, hanya memperburuk situasi.
"Merugikan nama baik pesantren secara umum, bukan hanya pesantren Shiddiqiyyah Ploso Jombang," ujar Ketua PP GP Ansor itu.
Sebelumnya, anggota Polda Jawa Timur berencana menjemput paksa buron kasus pencabulan santriwati, MSAT (42) alias Mas Bechi di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, Jawa Timur pada Kamis.
Pelaku MSAT alias Mas Bechi merupakan anak seorang kiai di Jombang, Jawa Timur.
Penjemputan dilakukan karena MSAT menjadi tersangka kasus pencabulan terhadap santriwati di pesantren milik orang tuanya.
Upaya melawan dan menjadikan pesantren sebagai tameng perlindungan, hanya memperburuk situasi.
- Mengurai Solusi Kekerasan Seksual Anak
- Carok di Sampang Dipicu Masalah 2 Kiai, Begini Ceritanya
- Dita PKB: Masih Ada Pilihan Selain Menaikkan PPN Demi Menggenjot APBN
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- BMH Yogyakarta Salurkan Kasur Baru untuk Santri di Pesantren Tahfidz Cahaya Al-Qur'an
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh