Tolong, Korban Longsor-Banjir di Ciganjur Butuh Bantuan
Menurut Dewi, banjir merendam rumah mereka hingga 1,5 meter pada Sabtu (10/10) lalu membuat seluruh peralatan rumah tangga rusak, termasuk pakaian dan lainnya.
"Kami sih baju ada, terima banyak berdus-dus, yang susah itu celana dalam, bra, kaus dalam juga. Jarang ada yang memberikan bantuan itu, kalaupun ada ukurannya besar-besar," ujarnya.
Beberapa warga masih bertahan di pengungsian seperti di pendopo, sekolah alam, mushala dan rumah warga, terutama yang berada di dekat kali.
Hingga hari ini, pihak Kelurahan Ciganjur memperpanjang masa tanggap darurat selama tiga hari kedepan karena proses evakuasi material longsor yang menutup anak Kali Setu belum selesai dievakuasi.
Proses evakuasi membutuhkan alat berat untuk mengangkat material tembok dan puing-puing rumah yang hancur.
Untuk membuka jalan agar alat berat bisa masuk, sejumlah rumah warga yang berada di pinggir kali dihancurkan untuk jalan alat berat dan mempermudah membangun talud untuk jalan air.
Staf Suku Dinas Sumber Daya Air Kecamatan Jagakarsa, Zen Bachtiar menyebutkan, pihaknya telah berhasil membuka aliran Kali Setu untuk mengurangi debit yang masuk ke rumah warga.
"Kami buat sodetan, kami buka sedikit-sedikit aliran, ini juga dapat mengurangi aliran kali yang masuk ke permukiman," katanya. (antara/jpnn)
Warga terdampak longsor dan banjir di Ciganjur, Jakarta Selatan, masih bertahan di pengungsian.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- El Rumi Soroti Masalah Jakarta, Mulai Kabel Berantakan hingga Banjir
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan, Masyarakat Diimbau Waspada
- Palembang Dikepung Banjir, Bagaimana dengan TPS?
- BNBP: 10 Korban Tewas Tertimpa Longsor di Karo Sudah Dievakuasi
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak