Tolong Pak, Anak Istri Saya Masih Tertimbun
jpnn.com, PALU - Masih banyak korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) belum terevakuasi. Anggota keluarga mereka panik.
Laporan Ridwan Marzuki - Muh Nurhadi
Seorang pria tergopoh-gopoh, masuk ke dalam tenda selatan posko utama pengungsi korban gempa dan tsunami Donggala-Palu di Markas Korem 132/Tadulako, Palu, Minggu (30/9).
Kepanikan tergambar di wajahnya. Juga sedih. Tanpa sandal atau pengalas kaki. Sebuah kondisi yang langka terjadi ketika seseorang memasuki lingkungan TNI. Akan tetapi, pria itu tak peduli. Tak gentar. Dia mendekat ke arah personel yang duduk bagian depan.
"Tolong kami, Pak. Tolong....," demikian kalimat permohonan Alto Giffari, warga Balaroa, Kecamatan Palu Barat.
Dialah pria malang itu. Raut kesedihan tergambar dari wajahnya yang lusuh. Tubuhnya tak terawat. Belum mandi sejak gempa dan tsunami menghantam Palu.
Pakaiannya pun seadanya. Baju kaus oblong putih yang dikenakannya, warnanya telah berubah menjadi krem akibat lumpur dan debu. Untuk celana, dia hanya mengenakan celana kolor pendek.
"Beri kami bantuan. Belum ada bantuan masuk ke sana. Korban belum diangkat (evakuasi). Tolong, anak istri saya masih tertimbun di sana kasihan," pinta Alto sangat memelas.
Masih ada korban gempa dan tsunami di Sulteng yang belum berhasil dievakuasi, membuat sejumlah warga panik.
- Terjadi 36 Kali Gempa Susulan di Sulawesi Tengah
- Masjid Terapung Menjadi Saksi Bisu Kelamnya Bencana Gempa-Tsunami
- Dana Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa Dipakai Buat Beli Sembako, Waduh
- Kementerian ATR/BPN Dorong Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sulteng Melalui GTRA
- Sulbar Bantu Sulteng Saat Gempa 2018, Sekarang Berganti
- Bangun Kembali Sulteng PascaBencana, Kementerian PUPR Lakukan Rehabilitasi & Rekonstruksi