Tolong Pak Bupati Ogan Ilir Mengutamakan Mediasi Sebelum Pecat 109 Tenaga Kesehatan
"Saya kira (harusnya) bijak. Saatnya kita bergotong royong. Kalau ada terjadi kasus ini pasti harus bicara dengan baik- baik, mediasi, evaluasi. Saat ini kita butuh para tenaga kesehatan," kata Rahmad sapaannya.
Anggota Komisi IX DPR ini melanjutkan, Bupati Ilyas sedianya bisa berkepala dingin untuk menyelesaikan masalah dengan para tenaga kesehatan.
"Kita harus memaklumi dan menyadari tanggung jawab dari para tenaga medis besar sekali, taruhanya nyawa. Jadi kalau terjadi suatu hal ada yang berkenan dan keselamatan tidak terjamin harus ada pertimbangan paling tidak kepala dingin," ungkap Rahmad.
Dia berharap, agar Bupati Ilyas dapat duduk kembali bersama para tenaga medis untuk menemukan solusi dari permasalahan ini.
"Kita harus bijak apakah perlu duduk kembali antara perwakilan tenaga medis dengan kepala daerah," kata dia.
Seperti diketahui, Bupati Ilyas memecat 109 tenaga kesehatan di RSUD Ogan Ilir berdasarkan Surat Keputusan Nomor 191/KEP/RSUD/2020. Mereka dipecat dengan alasan tidak bekerja alias bolos selama lima hari berturut-turut.
Sebelum dipecat, ratusan tenaga kesehatan itu menyampaikan beberapa tuntutan, yakni penyediaan alat pelindung diri (APD) berstandar, insentif, dan rumah singgah. Tuntutan ini diklaim pihak rumah sakit telah direalisasikan. (boy/jpnn)
Bupati Ogan Ilir Sumsel Ilyas Panji Alam memecat sebanyak 109 tenaga kesehatan di RSUD setempat.
- Positif Terjangkiti COVID-19, Bupati Ogan Ilir Mendadak Dilarikan ke RSMH Palembang
- Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Bupati Ogan Ilir 71,37 Persen
- COVID-19 Menggila, Rumah Sakit Malah Pecat Ratusan Pekerja
- Berita Terbaru Seputar Kasus Pemecatan Tidak Hormat kepada 109 Tenaga Kesehatan
- Di Tengah Pandemi, ratusan Tenaga Medis Honorer Dipecat, Bupati Angkat Suara
- DPR Pengin Kasus Narkoba Bupati Ogan Ilir Tak Terulang