Tolong, Pak Presiden, Petani Sawit Kesulitan, Harga Pupuk dan Herbisida Tinggi Banget
Namun, dengan dicabutnya larangan ekspor CPO membuat petani kembali bergairah dan berharap bisa meningkatkan harga komoditas tersebut.
"Ekspor CPO dibuka kembali maka harga TBS sawit di tingkat petani diharapkan akan normal kembali. Itu yang kami kawal. Saat ini petani bersyukur dan kembali bergairah," jelas dia.
Menurutnya, normalnya harga sawit menambah semangat petani untuk menanam atau budi daya juga akan meningkat baik melalui program yang digalakkan pemerintah berupa Peremajaan Kelapa Sawit (PSR) maupun secara swadaya.
"Kami prediksikan keperluan bibit siap edar tentu akan meningkat dengan gairah sawit semakin baik," ucap dia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo melalui keterangan resminya Kamis (19/5) menyampaikan bahwa keran ekspor CPO dan minyak goreng dibuka kembali mulai 23 Mei 2022.
Disbunak Kalbar pada 17 Mei 2022 memutuskan patokan harga TBS sawit yang wajib dipedomani dan menjadi acuan setiap PKS atas TBS, yakni yang tertinggi Rp 3.628,78 per kilogram umur 10-20 tahun. Sedangkan harga terendah sebesar Rp 2.710,35 per kilogram sawit umur tiga tahun. (antara/jpnn)
ASPEKPIR menyebut persoalan petani sawit tak hanya seputar harga crude palm oil (CPO) yang anjlok akibat larangan ekspor.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya
- PTPN Rilis Varietas Kultur Jaringan Kelapa Sawit dengan Potensi CPO Tinggi
- Abdul Ghani Raih Best CEO Industri Sawit 2024
- Airlangga Hartarto: Swasembada Energi Melalui Minyak Sawit Kurangi Emisi Karbon
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan