Tolong Para Tokoh dari Dua Kubu Tak Beri Komentar Provokatif
"Kami minta sudahilah, jangan lagi berbicara yang bisa memercikkan gesekan di masyarakat. Pemilu sudah usai, rakuat sudah menentukan pilihan. Jika ada permasalahan segera selesaikan secara konstitusional," paparnya.
Selain elite, Jaman juga mendesak, agar media khususnya televisi turut mendinginkan suasana.
"Jadi menurut kami, saat ini tidak perlu lagi mengundang tokoh-tokoh politik yang kontroversial dari dua kubu, terlebih lagi tokoh yang demen berstatemen provokatif," paparnya.
Iwan menambahkan, para toko sudah saatnya berhenti membuat emosi masyakarat. Menurutnya, di negeri ini banyak tokoh politik yang santun yang masih bisa berfikir jernih. "Itu yang harus kita munculkan," tegasnya.
Sementara itu, perwakilan dan pendukung 02, Anies Fauzan mengatakan, dengan adanya agenda bukber dan silaturahmi dua pendukung bisa menular ke elite-elite di atas.
"Kami meminta baik kader internal kami, dan relawan 01, mulai saat ini kita sama-sama menanggalkan baju masing-masing," ujarnya.
Dia sepakat tidak ada lagi 01 dan 02. Menurutnya, yang ada adalah 03 untuk persatuan Indonesia.
"Saatnya kita sebagai anak-anak muda melanjutkan cita-cita bangsa. Dan kita memanfaatkan momen Ramadan dan menjelang fitri sebagai momen pererat silaturahmi," timpalnya.
Saat ini para tokoh dari TKN dan BPN yang dianggap memperkeruh suasana dengan komentar provokatif.
- Shaff Prabowo-Gibran 1930 Adakan Tasyukuran Kemenangan Pilpres
- Koalisi Prabowo Tidak Mau Terpancing Manuver Anies-Muhaimin
- Hasto Singgung Kontradiksi Partai Pendukung Jokowi Mengusung Anies
- PA 212 Dukung PAN di Pemilu 2019, Slamet: Kami Akan Jaga Jarak
- PAN Gabung Jokowi, Ini Partai Baru yang Berpeluang Masuk Senayan
- Jokowi Beber Optimisme di Depan Ketum Parpol Pendukung Pemerintah