Tolong! Warga Bogor yang Bekerja di Kapal Asing Kerap Disiksa dan Tak Digaji
jpnn.com, BOGOR - Anak buah kapal (ABK) yang bekerja di kapal penangkap ikan mendapat tindak kekerasan dari pihak asing.
Seperti yang dialami Tedi Aris Setiawan (20), warga Kampung Cibodas RT 02/08, Desa Bojongrangkas Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat.
Saat ini, Tedi masih bekerja di Kapal Taiwan dan diduga mendapat tindakan kekerasan fisik selama bekerja menjadi ABK di kapal tersebut.
“Setiap harinya disiksa terus, ditendang pakai sepatu, lalu dimasukkan ke tempat penampungan ikan besar selama dua jam. Untuk minum pun anak saya harus pakai air keran,” ujar Ratnasari (48), ibunda Tedi di kediamannya, Senin (15/6).
Ratnasari mengaku penyiksaan yang diderita anaknya tanpa alasan apa pun. Padahal, ia sudah bekerja dengan benar tapi tetap disalahkan, dan pastinya keluarga sangat kecewa dengan perlakuan pihak kapal.
“Selama anak saya bekerja di kapal itu belum menerima gaji sepeser pun. Anak saya bekerja dari bulan November, baru nelepon hari Minggu (14/6/2020) kemarin itu pun sedang mengisi bahan bakar di Singapura,” tuturnya.
Saat ini, ia dan pihak keluarga hanya dapat berdoa agar anaknya sehat dan kembali ke Indonesia dalam kondisi selamat. (nal/radarbogor)
Anak buah kapal (ABK) yang bekerja di kapal penangkap ikan mendapat tindak kekerasan dari pihak asing.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Info Terkini dari AKP Aji Rizndi Nugroho Soal Kasus Penganiayaan Satpam Kebun Raya Bogor
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- 7 Satpam Kebun Raya Bogor Dipukuli Rombongan Peziarah
- Polda Jabar Siapkan Rekayasa Lalin di Puncak Bogor saat Libur Nataru
- Takut Diamuk Warga, Maling Mobil Tabrak Kendaraan Lain di Bogor
- Polisi Tangkap Mahasiswa di Bogor, Kasusnya Berat