Tolong..Program ini Bikin Jumlah Dokter di Puskesmas Tidak Memadai

jpnn.com - PONOROGO - Dukungan Pemkab Ponorogo kepada dokter yang menolak program dokter layanan primer (DLP) beberapa waktu lalu dianggap memang sudah selayaknya.
Program sekolah lanjutan profesi dokter tersebut dinilai bakal mengganggu pelayanan kesehatan masyarakat Ponorogo.
Alasannya, pemkab tengah kekurangan tenaga dokter.
Pelayanan bakal makin kurang maksimal jika dokter yang ada harus melanjutkan sekolah peningkatan layanan utama dunia medis tersebut.
"Permasalahannya bukan hanya dokter baru. Dokter lama juga wajib mengikuti itu (program DLP, Red) selama enam bulan. Padahal, jumlah dokter saat ini kurang,'' kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo Rahayu Kusdarini.
Irin, sapaan Rahayu Kusdarini, mengakui, tujuan program DLP tersebut baik.
Yakni, meningkatkan kompetensi dokter terkait pelayanan primer kepada masyarakat.
Terutama di puskesmas sebagai pelayanan awal.
PONOROGO - Dukungan Pemkab Ponorogo kepada dokter yang menolak program dokter layanan primer (DLP) beberapa waktu lalu dianggap memang sudah selayaknya.
- Gelombang 4 Meter Berpotensi Terjadi di Perairan Barat Kepulauan Nias, Waspada
- SMAN 8 Pekanbaru Jadi Sekolah Percontohan Tertib Berlalu Lintas di Riau
- Sungai Bengawan Solo Meluap, Empat Kelurahan di Kota Surakarta Tergenang Banjir
- Rano Karno Janji Bakal Rutin Berangkat Kerja Naik MRT dan Transjakarta
- Diterjang Longsor, 1 Rumah Warga di Pacitan Rusak Parah
- Hotel 101 Urban Glodok Jakbar Terbakar, Asap Masih Mengepul