Tolong...Warga Cari Air Bersih ke Sungai Kering Sedalam 25 Meter
Jumat, 11 Agustus 2017 – 06:17 WIB

Krisis air bersih. Foto: JPG/Pojokpitu
"Bagi warga Jenggrong, krisis air berish ini dialami setiap musim kemarau datang, karena di tempat penampunganya telah habis. Setiap hari, minimal mereka mebutuhkan 50 liter air, bahkan terkadang masih belum cukup. Jika membeli air bersih, harganya cukup mahal. Harga 1500 liter air bersih mencapai Rp 200 ribu," ungkap Sanawi, salah satu warga Jenggrong.
Air yang sebenarnya sangat tidak layak ini, mereka gunakan untuk segala kebutuhan, mulai memasak, minum, mencuci, dan kbutuhan lainnya. Hal tersebut dapat mengancam kesehatan warga. (pul/jpnn)
Warga Desa Jengrong, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Jatim berbondong-bondong mendatangi Sungai Gumuleng.
Redaktur & Reporter : Natalia
BERITA TERKAIT
- Atasi Krisis Air Bersih, Masyarakat Kecamatan Cijeruk Bangun Fasilitas Sarana Air Bersih
- PNM Peduli Kirim Bantuan Air Minum untuk Atasi Kekeringan di Gili Ketapang
- Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Kekeringan
- Jika Terpilih, Simon Kamlasi Jamin NTT Bebas Kekeringan
- BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla
- 52 Desa/Kelurahan di Trenggalek Terdampak Kekeringan