Tomboi sejak Kecil, Bercita-cita jadi Petinju
Rabu, 25 November 2009 – 03:12 WIB
Profesi dokter olahraga mulai diminati Wahyuni pada 2003. Yakni sesudah menyelesaikan kewajiban menjadi pegawai tidak tetap (PTT) sebagai dokter umum di daerah Sangihe Talaud, Manado, Sulawesi Utara. Jiwa olahraga Wahyuni mendorong untuk melanjutkan kuliah dengan mengambil spesialis olahraga di Universitas Indonesia. "Dasarnya, saya sejak kecil memang suka olahraga. Itu yang mendorong saya memilih spesialis dokter olahraga ketika sudah menyelesaikan PTT di Sangihe Talaud," kata perempuan yang masih betah hidup sendiri itu.
Penampilannya yang selalu tomboi sejak kanak-kanak, tampaknya juga seiring dengan pilihan olahraga-olahraga keras. Maklum, sejak kecil Wahyuni paling menyukai tinju dan beladiri. Meski olahraga renang, atletik, basket dan bola voli juga menjadi kegemarannya, olahraga itu tidak bisa mengalahkan hobinya akan beladiri dan tinju. "Saya bahkan pernah bercita-cita menjadi petinju," tuturnya.
Sayang, orangtuanya tak pernah menyetujui Wahyuni berlatih beladiri, apalagi tinju. Orangtuanya tak memberi tahu mengapa Wahyuni tak boleh berlatih beladiri atau tinju. "Penampilan saya yang dianggap tomboi mungkin menjadi alasan orangtua saya melarang latihan beladiri atau tinju. Mungkin takut saya semakin kelaki-lakian," kilahnya.
Nah, ketika kelas 3 SMA, menjelang ujian, sulung di antara lima bersaudara anak pasangan Tjandra Homan dan Liesong itu, kabur dari rumah. Ada persoalan yang tidak disetujui Tjandra. Tetapi, karena karakternya memang keras, Wahyuni memilih keluar dari rumah. Dengan tinggal di rumah kos itulah, Wahyuni akhirnya bisa menyalurkan hobinya, berlatih karate di perguruan Kyokushinkai.
Aksi kekerasan, cucuran darah, dan kadang berujung kematian umumnya membuat ngeri dan dihindari kaum wanita. Tetapi, tidak demikian halnya dengan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408