Tomboi Jago
Oleh: Dahlan Iskan
![Tomboi Jago](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/02/03/WhatsApp_Image_2020-02-03_at_15_33_11_(1).jpeg)
Dia masih tetap keras dalam bersikap. Rumah Lee Kuan Yew itu harus dibongkar. Agar tidak jadi rumah yang dimitoskan oleh warga Singapura. Seberapa besar pun jasa LKY tidak boleh menjadi berhala.
Dia berbeda pendapat dengan kakak sulungnya: Lee Hsien Loong. Sang kakak, saat itu, sedang menjadi Perdana Menteri Singapura.
Dia tidak takut. Mereka bertengkar hebat. Sampai terbuka ke ruang publik.
Wei Ling dibantu adik bungsu, Lee Hsien Yang. Dua lawan satu. Habis-habisan.
Secara hukum akhirnya sang kakak yang menang –dan Wei Ling menganggap itu ada campur tangan kekuasaan.
Pertengkaran itu kini selesai. Lee Hsien Yang tetirah dan tinggal di Inggris. Lee Wei Ling meninggal dunia.
Sebagai orang yang dibesarkan di keluarga dan sekolah Tionghoa, Wei Ling sudah berusaha keras menghayati filsafat Tionghoa. Di hari tuanya dia harus begitu tabah.
Dia tahu tabah itu tidak mudah. Dia menyadari itu sepenuhnya.