Tomcat Masuk Bandung

Tomcat Masuk Bandung
Tomcat Masuk Bandung

Serangga Tomcat itu termasuk serangga predator tapi tidak mengigit manusia. Habitat hidupnya adalah di lahan pertanian, dan dia adalah perusak tanaman pertanian misalnya padi. “Tomcat baru akan masuk ke rumah-rumah warga atau mendekatinya manakala ada sinar cahaya lampu. Tomcat pun akan menyerang orang jika diganggu, dan kemudian mengeluarkan cairan racun Hemolimfi dan mengandung toksin yang bernama paederin yang 12 kali lebih berbahaya dari bisa ular kobra,” bebernya.

“Jadi sebaiknya warga memasang kelambu atau menutup ventilasi dengan kain kasa agar serangga itu tidak masuk ke dalam rumah. Meski Kota Bandung sudah sedikit lahan pertaniannya, tapi bukan tidak mungkin serangga itu lebih banyak masuk karena mobilitas di Kota Bandung tinggi dan bisa saja serangga itu terbawa angin dan hinggap,” ungkap Sri.

Sri menambahkan, kemungkinan besar tidak akan melakukan tindakan apapun selain menyemprot pestisida serta menghimbau warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya. “Sebisa mungkin warga sendiri yang mengantisipasinya. Pasang kelambu, pasang kain kasa di ventilasi. Hindari pula kontak langsung jika menemukan serangga itu,” paparnya.

Senada dengan Sri, Camat Lengkong, Susi Susilayani juga membenarkan adanya laporan ditemukannya serangga tomcat di Jln Biduri. Serangga itu ditemukan di halaman rumah warga, namun sudah langsung dimatikan. “Memang benar, ada di Jalan Biduri No 11. Tapi sama pemilik rumah langsung dimatikan. Serangganya hanya satu ekor,” ujar Susi.

BANDUNG - Peringatan dari para pakar serangga agar jangan menepuk tomcat saat higgap di tubuh, rupanya belum sampai ke warga, terutama di kampung-kampung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News