Tommy Minta Restu JK
Selasa, 15 September 2009 – 02:16 WIB

Foto : Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka/JPNN
JAKARTA - Mendapat dukungan suara dari DPD belum cukup bagi Hutomo Mandala Putra untuk maju sebagai calon Ketua Umum DPP Partai Golkar. Restu atau izin dari Ketua Umum DPP, HM Jusuf Kalla tidak kalah pentingnya. Untuk itu, pertemuan Tommy dengan JK pada acara buka puasa Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) tak ingin disia-siakan. Pangeran Cendana ini langsung meminta izin dan restu dari JK untuk maju sebagai calon ketua umum. Usai perbincangan soal pencalonan Tommy sebagai Ketua Umum, pembicaraan JK dengan Tommy kemudian dilanjutkan soal bisnis. Sayangnya, JK yang dikonfirasi usai acara tak ingin mengakui detail pembicaraannya dengan Tommy. Ia hanya menyebut silaturahmi biasa."Ini hanya silaturahmi biasa. Buka puasa bersama," kata JK sambil berlalu.
"Saya minta izin untuk maju sebagai calon ketua umum," ujar Tommy seperti ditirukan orang dekat yang juga tim suksesnya, Kamrussamad kepada JPNN, malam tadi.
Baca Juga:
Permintaan izin Tommy tersebut juga langsung direspons JK. Ia mempersilahkan Tommy untuk maju. "Silahkan saja," kata JK yang kembali ditirukan Kamrussamad. Saat Tommy dan JK berbincang, Kamrussamad memang duduk di belakang keduanya. Di sisi kiri JK, ada Sekjen DPP Soemarsono.
Baca Juga:
JAKARTA - Mendapat dukungan suara dari DPD belum cukup bagi Hutomo Mandala Putra untuk maju sebagai calon Ketua Umum DPP Partai Golkar. Restu atau
BERITA TERKAIT
- Aklamasi, AHY Jadi Ketum Demokrat Lagi, SBY Ketua Majelis Tinggi
- Megawati Keluarkan Surat Tugas Baru, Basarah dan Ronny Talapessy Jadi Jubir
- Tanggapi Aksi #IndonesiaGelap, PSI: Menurut Data, Indonesia Sangat Cerah
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden
- Pramono Anung Akhirnya Hadiri Retret di Magelang, Sudah Diizinkan Megawati?