Tommy Soeharto: Rakyat Tahu Mana yang Enak
”Nantinya kami komunikasikan dengan DPW (dewan pimpinan wilayah, Red) untuk memutuskan siapa yang akan didukung,” ujarnya.
Tommy juga tegas menyatakan bahwa sosok Soeharto akan menjadi salah satu identitas partainya. Karena itu, pada backdrop rapimnas, terpampang foto besar presiden yang memimpin selama 32 tahun itu.
”Kaitan identik dengan Pak Harto hal yang wajar. Saya kira rakyat lebih tahu mana yang enak dan mana yang tidak enak. Nanti biar rakyat yang menentukan siapa yang dapat mengelola bangsa dan negara ini lebih baik,” paparnya.
Tommy juga menyampaikan pujian sekaligus kritik. Dia mengapresiasi adanya dana desa yang diturunkan di tiap daerah.
Hanya, dia menilai juklak dan juknis kurang bagus. Itu mengakibatkan dana desa hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, tidak memberikan nilai tambah yang maksimal.
”Saat ini GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara, Red) juga tidak ada. Sehingga yang dilakukan pemerintah terkesan gali lubang tutup lubang saja,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono membantah fakta adanya beberapa mantan narapidana di partainya akan berakibat buruk. Dia menyebut mantan narapidana pun berhak memilih dan dipilih.
”Apalagi sebenarnya ancaman terbesar bangsa ini sekarang adalah kasus korupsi. Bagaimanapun yang menghancurkan bangsa ini adalah korupsi,” tegas pria yang akrab disapa Muhdi PR itu. (vit/JPR/c17/ang)
Tommy Soeharto yang secara resmi dikukuhkan sebagai ketua umum Partai Berkarya, siap melakukan gerak cepat.
- Tommy Soeharto Dinilai Layak Jadi Ketum Partai Golkar
- Pantau Debat Capres, Partai Berkarya Mantap Dukung Prabowo-Gibran
- Partai Berkarya Kubu Syamsu Djalal Dukung Ganjar-Mahfud MD di Pilpres 2024
- Partai Berkarya Kubu Syamsu Djalal Dukung Pasangan Capres Nasionalis Agamais
- Sengketa Partai Berkarya, Kubu Syamsu Djalal Optimistis Hakim Memutus Secara Adil
- Kamhar Demokrat Sebut Proses Politik Kaesang bin Jokowi Berbeda dengan AHY, Begini