Tomy Winata Bantah Ingin Kuasai Proyek Perikanan di Benjina

jpnn.com - JAKARTA - Bos Artha Graha Network Tomy Winata, menepis isu yang beredar dirinya ingin mengambil alih proyek perikanan di Benjina, Provinsi Maluku. Bantahan ini menyusul keluarnya pemberitaan Associated Press soal perbudakan nelayan di Benjina.
"Isu itu tidak benar. Saya dan semua Artha Graha Network dan teman-teman Maritim Timur Jaya (MTJ) tidak akan mengambil, membeli atau kerjasama dengan proyek perikanan yang ada di Benjina," katanya di Jakarta, Selasa (31/3).
Sebelumnya kantor berita Associated Press mengungkap praktek perbudakan anak buah kapal (ABK) oleh PT Pusaka Benjina Resources (BPR) di Pulau Benjina, Kepulauan Aru. Dalam laporannya berjudul 'Was Your Seafood Caught By Slaves?' pada 25 Maret 2015, AP memaparkan bagaimana perlakuan tidak manusiawi diterima ABK Benjina yang mayoritas berasal dari Myanmar itu.
Tomy mengaku heran mengapa berita tersebut kemudian dikait-kaitkan dengan dirinya. "Kami tidak punya niat jahat dengan pengusaha perikanan manapun di Indonesia maupun asing, yang penting tidak illegal fishing," tegasnya.
Ia justru memandang industri perikanan nasional harus didorong dan dikembangkan. "Kita butuh 30 lebih perusahaan perikanan besar yang mengembangkan green development dan anti illegal fishing," katanya.
Pengusaha yang dikenal dengan nama TW itu pun memastikan dirinya dan semua Artha Graha Network serta Maritim Timur Jaya (MTJ) tidak akan terlibat dengan perikanan di Benjina. Alasannya, selain kekurangan sumber daya manusia dan modal, pekerjaannya di MTJ juga belum tergarap dengan maksimal. (fat/jpnn)
JAKARTA - Bos Artha Graha Network Tomy Winata, menepis isu yang beredar dirinya ingin mengambil alih proyek perikanan di Benjina, Provinsi Maluku.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina UMK Academy Berhasil Bawa Ribuan Produk UMKM Go Global
- Antisipasi Gangguan Saat Libur Lebaran, Bank DKI Buka Sejumlah Kantornya
- 4.627 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu
- Para Peserta UMK Ungkap Segudang Manfaat Ikut Program Pertamina, Produknya Bisa Go Global
- Whoosh Layani 210 Ribu Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
- H+3 Pemudik Masih Padat di Terminal Kampung Rambutan