Tomy Winata Pasrah Proyek JSS Ditolak
Dalam Perpres Nomor 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugaskan GBLS untuk melakukan studi kelayakan sekaligus desain dasar JSS.
"Kami ini kan melaksanakan sebagian dari apa yang diamanatkan oleh Perpers No 86/2011. Perpers ini masih berlaku, dan kami menunggu apa yang akan diputuskan pemerintah sekarang," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan di pemerintahan Jokowi, proyek Jembatan Selat Sunda sepertinya tidak akan dilanjutkan. Salah satu penyebabnya, proyek ini memakan dana pembangunan yang sangat besar.
Selain itu juga tidak sesuai dengan visi pembangunan Jokowi yang mengedepankan sektor maritim (kelautan)."Sekarang itu tidak sesuai dengan konsep kemaritiman, itu masalahnya," tegasnya.
Senada dengan Sofyan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi khawatir proyek ini malah mematikan identitas Indonesia sebagai negara maritim.
"Selat Sunda merupakan jalur penyebrangan terpadat di Nusantara. Kalau penyebrangannya dimatikan, beliau khawatir itu akan mematikan identitas negara maritim," jelasnya. (wir)
JAKARTA - Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) terancam dibatalkan karena bertentangan dengan konsep maritim Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penyaluran Kredit dan DPK BTN Meningkat, di atas Pertumbuhan Rata-rata Nasional
- Komitmen Berstandar Tinggi, Peruri Sabet Peringkat Gold di SNI Award
- Dukung NZE 2060, Telkom Indonesia Kampanyekan Go Zero
- Resmi Digelar, Pameran Homelife di JIExpo Kemayoran Diikuti 2.019 Perusahaan
- Mendes Yandri Susanto Optimistis Indonesia Capai Swasembada Pangan pada 2027
- Pertamina Patra Niaga Siap Dukung Kebijakan Harga Khusus Avtur Nataru di 19 Bandara