Tony Abbott Bersedia Jadi Urusan Khusus Masalah Aborijin Australia
Setelah beberapa hari menunjukkan keraguan, mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott telah memberikan persetujuan prinsip untuk menjadi utusan khusus masalah aborijin Australia.
Perdana Menteri Australia yang baru Scott Morrison tidak meminta Abbott untuk menduduki salah satu jabatan menteri dalam kabinetnya, namun memintanya menjadi utusan khusus.
Abbott pada awalnya tampak enggan dengan jabatan tersebut dengan mengatakan dia ingin tahu persis mengenai apa yang akan dilakukannya.
"Saya tidak mau sebuah jabatan tanpa peran apapun." kata Abbott kepada Radio 2GB di Sydney hari Senin (27/8/2018).
Dia mengatakan masih belum jelas bagaimana jabatannya dalam hubungannya dengan Menteri Urusan Penduduk Asli (Aborijin) dan badan-badan lain yang mengurusi warga aborijin.
Juru bicara masalah aborijin dari Partai Buruh Pat Dodson mengkritik tawaran tersebut dengan melihat kinerja Abbott ketika masih menjadi Perdana Menteri.
Senator Dodson mengatakan pemerintahan Abbott memotong anggaran sebesar $ 500 juta untuk Urusan Aborijin.
Tahun lalu, 'pernyataan Uluru dari Sanubari (Uluru statement from the Heart) yang dibuat oleh 250 pemimpin masyarakat Aborijin yang berkumpul di Uluru menyerukan agar suara mereka diakui dalam konstitusi.
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia