Tony Abbott Tetap Ancam Gillard
Kamis, 16 September 2010 – 06:44 WIB

Tony Abbott Tetap Ancam Gillard
SYDNEY - Tony Abbott pantang menyerah. Meski gagal meraih kekuasaan lewat pemilu federal pada 21 Agustus lalu, pemimpin kubu oposisi Australia itu tetap gigih menggalang dukungan. Rabu (15/9) kemarin, dia bahkan terang-terangan mendeklarasikan niatnya menumbangkan pemerintahan minoritas Perdana Menteri (PM) Julia Gillard. "Proyek supermahal yang salah. Saya hanya perlu menggarisbawahi anggaran proyek itu saja untuk menarik simpati rakyat," tandas pria berusia 52 tahun itu, seperti dikutip Agence France-Presse. Lebih lanjut, Abbott menyatakan bahwa proyek internet tersebut tidak akan berhasil.
"Saya rasa, memang itulah yang harus kita lakukan sekarang," tandas Abbott tentang rencananya menumbangkan pemerintah. Dalam wawancara dengan stasiun radio ABC, Ketua Partai Liberal Australia tersebut mengatakan sudah punya rencana untuk menggoyang pemerintahan Gillard. Yakni, dengan membujuk dua politikus independen yang memberikan suaranya kepada Partai Buruh, untuk menyeberang ke oposisi.
Baca Juga:
Abbott yakin, rencananya mengajak Rob Oakeshott dan Tony Windsor bergabung dengan partainya bakal berhasil. Sebab, daya tarik utama Partai Buruh di mata kedua tokoh independen itu, adalah rencana memasang internet di sebagian besar rumah tangga Australia.
Baca Juga:
SYDNEY - Tony Abbott pantang menyerah. Meski gagal meraih kekuasaan lewat pemilu federal pada 21 Agustus lalu, pemimpin kubu oposisi Australia itu
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal