Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock

Sudah sekitar dua tahun Tony mengerjakan proyek pribadinya itu. Dia menggandeng komposer kondang Addie MS.
Proyek pribadi itu bukan sekadar musik rock. “Ada orkestranya, rekamannya di Macedonia,” katanya.
Tony menjadi pianis dalam proyek pribadinya. Dia memainkan piano dan merekamnya di Jakarta, lalu mengirimkan hasilnya dikirim ke Macedonia.
Pria yang selalu tampil necis itu menargetkan albumnya berisi 10 lagu. Tony pun memberikan sedikit bocoan soal materi di album musik pribadinya.
“Ada Too Much Love Will Kill You,” katanya menceritakan lagu kondang karya gitaris Queen Brian May itu.
Para pegawai PTFI pun menganggap Tony bukan sekadar direktur utama.
“Beliau CEO, chief entertainer officer kami,” kata Executive Vice President Freeport IndonesiaMohd. Agung Laksmana, lalu terbahak.
Pria berdarah Aceh itu mengatakan julukan tersebut justru datang dari Tony sendiri.
Tony Wenas juga rocker yang terus berupaya tetap berjiwa muda dengan limpahan energi melalui musik rock.
- Rilis Ulang Lagu Rasa, Firdaus Oiwobo Gandeng Hizrah Bacan
- Based on a True Story Tandai Kembalinya Will Smith Bermusik
- Dukung Musisi Tanah Air, Kemenekraf Dorong Ekosistem Musik Berkelanjutan
- Yovie Widianto Dorong Sinergi Lembaga untuk Perlindungan Pejuang Kreatif
- Dapat Suntikan Dana Segar dari Freeport, PSBS Biak Termotivasi Tingkatkan Performa
- Dukung PSBS Biak, PT Freeport Indonesia Salurkan Dana Sebesar Rp 8 Miliar