Top, Ampas Kopi Dikembangkan Jadi Material Baterai untuk Kendaraan Listrik
Dengan bobot yang ringan itu, jarak tempuh yang bisa dicapai mobil akan meningkat.
Untuk pengisian daya baterai saat ini 30 menit dengan target ke depan mencapai 15 menit untuk full charging.
Waktu pengisian lebih cepat dibandingkan baterai mobil listrik yang saat ini membutuhkan 1.5–2 jam waktu pengisian daya.
Dekan FTUI Hendri D.S. Budiono menambahkan inovasi baterai listrik dari FTUI ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.
"Saya berharap pihak industri dapat menyerap inovasi yang dihasilkan oleh sivitas akademika FTUI untuk kemudian dikomersialisasikan," katanya.
Produk baterai lithium-ion dengan LTO ini merupakan satu dari puluhan produk riset hasil karya dosen dan peneliti FTUI yang siap dikomersialisasikan.
Berbagai produk riset ini dipamerkan di area pameran lantai 2 gedung i-CELL FTUI dan terbuka untuk umum sebagai wisata penelitian.
Dapat dinikmati secara langsung dan daring oleh masyarakat luas.
Top, ampas kopi dikembangkan menjadi material baterai lithium ion untuk kendaraan listrik.
- Kemitraan BYD dan PLN Dorong Penguatan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
- Kandidat Ketum ILUNI FHUI Ini Siapkan Proker Konsultasi Hukum Gratis
- Akses Listrik Berkeadilan Dinilai jadi Kunci Ekosistem Kendaraan Listrik
- Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2025 Digelar April, Berikut Info Tiketnya
- Mengapa Saat Hujan Gerimis Perasaan Seseorang jadi Melankolis? Begini Penjelasan Psikolog
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya