TOP! Hanya Butuh 11 Menit Polisi Ganyang Teroris
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan kronologis pengungkapan aksi teror dan penembakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Aksi itu berlangsung di tiga tempat. Pertama ledakan bom bunuh diri di dalam Starbucks Coffee. Kemudian ledakan di pos polisi lalu lintas Sarinah, Thamrin, dan baku tembak serta pelemparan granat di parkiran Starbucks.
Aksi tersebut telah menimbulkan korban dan kerugian materi. Haiti menjelaskan, 26 korban mengalami luka.
Sebanyak 19 di antaranya masih dirawat di rumah sakit. Tujuh lainnya sudah pulang karena hanya mengalami luka ringan.
Tak cuma itu, tujuh orang lainnya dinyatakan tewas. Lima di antaranya diduga pelaku. Dua lainnya termasuk satu warga Kanada, menjadi korban meninggal dunia.
Haiti menegaskan, saat ini empat pelaku sudah teridentifikasi. "Yang satu lagi masih dalam proses identifikasi," kata Haiti saat jumpa pers di Mabes Polri, Sabtu (16/1).
Ledakan itu menimbulkan kerugian materi. Antara lain, kerusakan pos polisi, mobil Karo Ops Polda Metro Jaya karena lemparan bom dan tentunya cafe Starbucks.
Modus operandi yang dilakukan adalah dengan melakukan bom bunuh diri di dalam cafe Starbucks. "Ledakan pertama terjadi pukul 10.39 WIB," katanya. Data itu berdasarkan rekaman CCTV.
Kemudian, terjadi ledakan di pos polantas serta penembakan dan pelemparan bom di depan Starbucks. "Terjadi tembak menembak antara petugas kepolisian dengan pelaku pada saat 10 menit setelah ledakan pertama," katanya.
Dalam aksi itu, polisi akhirnya bisa melumpuhkan pelaku. Polisi membutuhkan waktu sekitar 11 menit untuk melumpuhkan pelaku yang melawan dengan tembakan dan pelemparan bom.
"Dua pelaku bisa dilumpuhkan dengan tembakan pada pukul 11.01.51 WIB. Jadi, upaya penangkapan pelaku berlangsung 11 menit dari ledakan pertama," paparnya.
Kemudian, petugas melakukan sterilisasi gedung-gedung di dekat tempat kejadian perkara. Hal ini untuk meyakinkan bahwa para pelaku sudah tidak ada yang bersembunyi di TKP dan sekitarnya.
Dalam penyisiran itu, polisi berhasil menemukan bom yang diduga berdaya ledak besar dan belum diledakkan. "Ada bom yang belum sempat diledakkan," katanya.
Polisi juga menemukan senjata api jenis pistol. Kemudian empat proyektil di tubuh korban dan selongsong peluru dari berbagai kaliber. "Polri cepat menangani sehingga dalam waktu singkat dapat melumpuhkan dan menindak para pelaku," kata Haiti.
Karenanya, kata dia, dari penanganan pelaku yang cepat itu jumlah korban bisa diminimalisir. (boy/jpnn)
JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan kronologis pengungkapan aksi teror dan penembakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Saksi Ahli Sidang Timah Sependapat Kerugian Negara Hanya Bisa Dihitung BPK
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Ketua MK Prediksi Ratusan Kandidat Bakal Mengajukan Sengketa Pilkada
- Truk Bawa Pendukung Paslon Bupati Tolikara Terbalik, 5 Orang Tewas, Lainnya Luka-Luka
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini