Top! Pelaut Legendaris itu...

Top! Pelaut Legendaris itu...
Potret Capt. Gita Ardjakusuma dengan latar Phinisi Nusantara di sampul buku Menyisir Badai. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Kepada pers, Capt. Gita mengatakan, "kapal bocor bagi pelaut itu biasa. Yang penting genangan air masih dapat diatasi dengan peralatan yang ada."

Terkait sikap Phillipe yang merasa jauh lebih pandai, lebih mampu, kepada panitia Capt. Gita menyampaikan, "kami sanggup berlayar tanpa dia…"

Di samping itu, Capt. Gita juga berusaha menenangkan panitia untuk tidak ambil pusing dengan berita-berita di koran tentang insiden-insiden kerusakan kapal saat uji coba.

Kabar baiknya, ekspedisi tetap dilanjutkan. Tapi, ada yang mengganjal hati Capt. Gita dan para pelaut lainnya. Panitia tetap menyertakan Phillipe dalam pelayaran itu. 

Berdasarkan pengalaman uji coba, kapal dilengkapi lagi dengan dua generator dan dua pompa listrik mekanis independen. Fungsinya untuk pengurasan dan pemadaman kebakaran. 

Capt. Gita juga merekrut seorang lagi ahli mesin di Jakarta. Namanya Amrillah. 

Phinisi Nusantara dilepas dari Muara Baru, Jakarta, 9 Juli 1986. Belum lagi meninggalkan tapal batas lautan Indonesia, Phillipe kembali berulah. Apa yang terjadi? --bersambung (wow/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News